Minggu, 06 November 2016

Puisi (Ayah dan bunda)

Puisi dengan judul  Ayah dan bunda

Oh ayah betapa besar perjuangan ayah…
Setiap harinya ayah selalu mencari nafkah demi anak dan istri…
Tidak mengenal keluhan selalu bersemangat menempuh segala rintangan yang ada…

Badai hujan dan teriknya panas matahari…
Selalu ayah rasakan tetapi tak sedikitpun ayah sedih dan merintih…
Segala cobaan yang ada tetap ayah lewati dengan penuh kesabaran yang tulus…

Oh bunda… besarnya pegorbanan bunda untukku…
Alangkah mulianya kesabaran buda dalam mengasuhku…
Sembilan bulan aku didalam kandungan bunda…
Dan aku di lahirkan, di rawat, di saying dan di besarkan
Hingga aku tumbuh dewasa..
By Yunu dinda sari

Puisi (Sekolahanku)

Puisi dengan judul Sekolahanku

Setiap hari aku bangun pagi…
Untuk pergi ke sekolah…
Di sekolah ada teman-teman…
Dan juga guru-guru…

Di sekolah aku belajar…
Untuk menuntut ilmu…
Dengan ilmu aku dapat mengejar cita-citaku…

Dengan bersekolah aku tahu..
Apa yang benar dan juga yang salah…
Guru-guru mengajarkanku…
Agar aku menjadi murid yang berguna…
Bagi nusa dan bangsa…

Tanpa lelah bapak-ibu guru mengajar muridnya…
Hal-hal baik untuk masa depannya nanti…
Semua itu karena kita dapatkan dengan bersekolah…
Maka kita harus bersekolah…
Agar masa depan kita cerah…
By : sunnatul hasanah kelas VIII mts

Puisi "Orang tuaku"

Orang tuaku

Baiklah pemirsa blog Juarapuisi, sebuah puisi lagi dari salah satu siswi Mts Miftahussalam megang sakti yang ikut dalam ajang perlombaan karya cipta puisi, dan langsung saja, dmeikianlah bunyi atau teks puisi tersebut:

Orang tuaku

Oh.. ayah oh.. ibu
Engkau orang tuaku yang merawatku dengan tulus kasih saying…
Dengan penuh sabar kau mengasuhku…
Tiada kata eluh yang kau ucapkan dari mulutmu…

Dalam pelukanmu menghangatkan di hari-hariku
Kau rela korbankan apapun demi aku…
Kau turuti apa yang ku mau demi kebahagiaanku…
Ibu.. sabarmu patut aku contoh..

Setiap hari aku berdoa kepada tuhan…
Supaya jagalah orang tuaku…
Sayangilah orang tuaku…
Seperti ia saying padaku…

Aku hanya ingin berpesan jangan skali-kali melawan orang tuamu…
I love you ayah  ibu.. by :alviaturrohmah kelas VIII Mts

Kamis, 03 November 2016

Puisi yang berjudul Orang tuaku

Puisi yang berjudul Orang tuaku

Baiklah para pemirsa blog Juarapuisi, masih tentang puisi dengan tema Orang tuaku, yaitu karya salah satu siswa Mts Miftahussalam, yang menjadi salah satu peserta dalam lomba karya cipta puisi dalam rangka memerihakn hari kemerdekaan Indonesia yang ke tujuh pulu satu, dan berikut adalah bunyi puisi tersebut:

Orang tuaku

Orang tuaku... Engkau tidak perah lelah...
Mendidik dan mengajariku...
Walau bertetes keringat... Bertetes darah...
Dan sekalipun bertetes nanah yang kau rasakan...
tetapi engkau tidak pernah mengeluh...

Terkadang kami anak-anakmu ini tidak menurut denganmu...
Tetapi engkau begitu ikhlas, sabar dan tabah...
menghadapi semua itu...

Sungguh begitu besar jasamu...
Wahai Orang tuaku..

By : Ahmad arif suciono, kelas VIII MTs Miftahussalam.

Puisi Sungguh Mulia engkau Ibu

Puisi Sungguh Mulia engkau Ibu

Baiklah para pemirsa blog Juarapuisi masih dengan tema yang sama yaitu tentang Ibu, kali ini dengan judul Puisi Sungguh Mulia engkau Ibu, salah satu puisi karya siswa Mts Miftahussalam, dan lagsung saja berikut adalah bunyi Puisi dengan judul Sungguh Mulia engkau Ibu:

Puisi Sungguh Mulia engkau Ibu

Ibu...
Denga susah payah Engkau membawa anakmu...
Dalam kandungan selama sembilan bulan sepuluh hari...
Selama masa itu engkau mengalami kesakitan yang luar biasa...
Yaitu momen-momen saat melahirkan si jabang bayi...

Rasa sakit dan sayangmu kepada anakmu...
Tidak pernah pudar...
Engkau merawat dengan penuh kasih...
Dan di saat engkau lagi melakukan sesuatu...
Dan seketika itu anakmu menangis....
Tanpa berfikir panjang engkau menenangkannya dan menghiburnya...

Sungguh mulia engkau ibu...
Karena kemuliaan surga...
berada di bawah kakimu...

Demikianlah tadi Puisi Sungguh Mulia engkau Ibu, semoga bermanfaat, salam
By Bambang irawan kelas IX Mts Miftahussalam

Puisi dengan judul IBU

Puisi dengan judul IBU

Baiklah para pemirsa blog juarapuisi, setelah kami bagikan puisi-puisi dengan tema sekolahku, kali ini kembali lagi akan saya bagikan puisi tentang Orang tua lagi masih karya salah satu Siswa Mts Miftahussalam, yaitu dengan dengan judul "IBU" dalam memeriahkan hari kemerdekaan  Indonesia yang ke 71 ini Mts Miftahussalam telah mengadakan lomba puisi dengan 3 tema, yaitu tentang Sekolahku, Guruku dan Orang tuaku.. dan berikut bunyi puisi dari salah satu peserta lomba tersebut:

IBU

Ibu...
Kau yang mengandungku...
selama sembilan bula...
dengan susah payah...
Kau merawatku dalam kandungan...

Kau rela menaruhkan nyawamyu...
Hanya untuk melahirkan diriku...
Dengan apakah aku harus membalas...
Semua jasamu itu kepadaku...

Oh Ibu... Kaulah pajlawanku...

Ayah...
Kaulah yang menafkahi aku dan ibu...
sehingga kami dapat makan dan minum...
Kau tak mengenal waktu...
Dan tidak mengenal bahaya...

Dengan apakah aku harus membalas...
Semua jerih payahmu itu padaku...
Terima kasih ayah...
Atas semua yang kau berikan kepadaku...

Demikian tadi Puisi dengan judul IBU dari salah satu siswa Mts Miftahussalam, semoga bermanfaat.

Megang sakti 17 Agustus 2016
By Nananng triwahyono kelas VII Mts

Puisi dengan judul Sekolahku

Puisi dengan judul Sekolahku

Baiklah para pemirsa blog juarapusi, sebuah puisi untuk anda sekalian yang cinta dengan karya cipta puisi, dan puisi ini hasil dari karya siswi Mts Miftahussalam dalam memeriahkan acara 17 agustus 2016 yaitu hari kemerdekaan Indonesia, baiklah demikianlah bunyi Puisi dengan judul Sekolahku:

Puisi Sekolahku

Pada hari yang cerah...
bersama dengan mentari yang indah...
Kau terbuka lebar untuk peneru bangsa...
Yang mau melanjutkan pendidikan...

Oh Sekolahku...
Engkau adalah pelita dalam kegelapan...
seandainya engkau tidak ada...
Mungkin bangsa ini masih tertindas...
Mudah ditipu dan pemberontakan di mana-mana...

Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada Guru...
Karena Guru adalah Pahlawan tanpa tanda jasa...
Yang rela waktu siangnya tersita...
Untuk mengajar / mengulang
Terima kasih wahai Guru & Sekolahku...

Demikian tadi Puisi dengan judul Sekolahku, dari salah satu siswi Mts Miftahussalam, semoga bermanfaat, salam,

Megang sakti, 17 agustus 2016
By Ani miftahul jannah kelas VII Mts

Puisi dengan judul Orang tuaku

Puisi dengan judul Orang tuaku

baiklah para pemirsa blog juarapuisi, kali ini akan saya bagikan sebuah puisi dengan judul Orang tuaku, jadi masih senada dengan puisi-puisi sebelumnya tentang orang tua, jasa-jasa orang tua, dan lain sebagainya semua tentang kemulyaan kedua orang tua. baiklah langsung saja demikianlah bunyi puisi tersebut:

Orang tuaku

Wahai orang tuaku
Engkaulah harapan hidupku...
Engkau telah membimbingku...
Sampai saat ini dan nanti...

Aku sangat berterima kasih..
Kepada orang tuaku...
Aku sangat bahagia...
Sebab didampingimu...

Wahai orang tuaku...
Aku akan berjanji akan membahagiakan kedua orang tuaku...
Aku akan berusaha sampai menjadi sukses...
Sebab abuku dan ayahku telah bekerja keras..

Aku sangat bahagia...
Kedua orang tuaku telah mendukungku sampai saat ini...
Aku berterima kasih kepada Kedua orang tuaku...
Wahai orang tuaku yang kusayangi...

Megang sakti, 17 Agustus 2016
By : Sa'adatul Khoiriyyah
Mts Miftahussalam kelas VII

Sabtu, 24 September 2016

Puisi tentang syukur seorang hamba

Puisi tentang syukur seorang hamba, Baiklah pemirsa blog juarapuisi, kali ini akan saya bagikan puisi tentang syukur dengan juduk "Syukur seorang hamba" dan berikut textnya:

Puisi syukur seorang hamba

Ketika aku berjalan di pagi hari...
bersama anak yang tercinta...
kurasakan besarnya Anugrah Ilahi...
yang diberikan kepada hambaNya...

udara dingin segar kuhirup...
mengiringi Indahnya hidup...
dari sini ku mulai merasa...
nikmat Tuhan yang tiada tara...

Kucoba untuk bersyukur..
Lari Menghindar sikap kufur..
Namun tetap tak terbayar..
Nikmat tuhan yang yang di berikan..

Kucoba untuk berbagi..
Kepada sesama manusia di bumi..
Namun apa daya ku rasa..
Hanya sebatas rasa yang Muncul dan tiada..

Kini ku terus berusaha..
Untuk tetap mensyukuri nikmaNya..
Memaksa nafsu dan upaya hati..
Dengan mensyukuri serta berbagi..

By : admin

Jumat, 16 September 2016

Tiada balasan anak yang sepadan untuk ibu

Tiada balasan anak yang sepadan untuk ibu, baiklah pemirsa blog juarapuisi, masih lanjutan puisi-puisi sebelumnya serta tema yang masih sama yaitu "Orang tua" namun pada puisi ini cukup memotivasi bagi pembacanya untuk segera berbuat baik kepada mereka orang tua ayah ibu, walaupun toh begitu balasan dari seorang anak tidak akan pernah sepadan dengan pengorbanan seorang ibu serta kasih sayangnya kepada anak, baiklah langsung saja demikianlah teks puisi dengan tema Tiada balasan anak yang sepadan untuk ibu:

Tiada balasan anak yang sepadan untuk ibu

orang tuaku terdengar indah siulan burung-burung..
sejuk pagi menghiasi dunia ini..
membawa perasaan dengan penuh semangat..
semangat berjuang untuk masa depan..

doa ayah dan ibu selalu mengiringi langkah-langkah ini..
ayah, ibu Kaulah orang tuaku..
kaulah semangat hidupku..
kaulah yang telah membimbingku..
dari kecil sampai sekarang ini..

tidak pernah lelah kau mencari dimana letaknya Rizki..
kau tuangkan cita-cita dan masa depanku..
agar aku jadi anak yang berguna..
kasih sayangmu tak pernah pudar..

namun terkadang aku membuatmu marah dan kecewa..
kini aku tak tahu harus dengan apa aku membalas semua pengorbanan ilmu untukku..
ayah, ibu Maafkanlah aku yang selalu mengganggu lelap tidurmu..
Maafkanlah anakmu ini yang selalu membuatmu kecewa..
Semoga Tuhan akan membalas semua ini..

Terima Kasih Ayah, Ibu..
engkaulah orang yang paling membahagiakan dalam hidupku..
Ayah Ibu aku sayang padamu.

By : indri kurniasari

Ibu betapa mulia hatimu

Baiklah pemirsa blog juarapuisi, puisi selanjutnya adalah puisi dengan judul Ibu betapa mulia hatimu, tiada lain adalah puisi yang masih senada dengan puisi-puisi sebelumnya tentang orang tua, dan puisi yang ini menceritakan betapa mulianya hati kkedua orang tua, terlebih ibu, untuk lengkapnya silahkan anda simak saja text puisi dari siswa yang terbilang masih kecil di bawah ini:

Ibu betapa mulia hatimu

Oh Ibu betapa Mulia hatimu..
kau bekerja untuk membahagiakan anakmu..
tak sedikitpun engkau meminta balasan dari anakmu..
kau teteskan keringatmu setiap menitnya..

betapa bahagia anakmu melihat kau bekerja untuknya..
suka duka kau hadapi dengan sabar..
panas-dingin kau anggap biasa..
berdosa kepada ayah akan timbul lah kesabaran..

begitulah hati orang tua kita sangat sabar dan penyayang..
Ibu aku sangat menyayangimu..
cinta anak kepada Ibu dan cinta ibu kepada anak.

By : ashar abdullah Mts kls VII

Puisi Terus kukejar cita-citaku

Baiklah pemirsa blog juarapuisi, sebuah puisi yang cukup singkat, padat dan meiliki penuh arti, karena berasal dari siswi Mts dengan di buat sendiri, dan di tulis sendiri, puisi yang cukup singkat ini mngisahkan betapa besar ia menginginkan cita-citanya tercapai, walaupun ada rintangan menghadang cita-citanya akan teru di kejar dan di gapai, baiklah langsung saja demikianlah rintihan puisi dari siswi tersebut:

Terus kukejar cita-citaku

cita-citaku Oh cita-citaku..
aku ingin mengejarmu walau rintangan menghalangiku..
aku akan tetap Mengejar cita-citaku..
aku ingin berusaha mencarimu..

tiada hari bagiku selain menuntut ilmu..
dan mengejar cita citaku..
Setiap hari aku meluangkan waktu untuk belajar..
mencari ilmu agar besar nanti aku dapat mengejar cita-cita..

by:  jana wati

Pengorbanan kedua orang tua

Baiklah pemirsa blog juarapusi, jika yang sebelumnya adalah puisi-puisi dari hasil karya siswi, dan kali ini dari siswa, dan puisi ini mengisahkan betapa besarnya pengorbanan orang tua kepada anak-anaknya, baiklah langsung saja demikianlah puisi dari siswa laki-laki dengan tema Orang tuaku akan kujunjung tinggi namamu

Orang tuaku akan kujunjung tinggi namamu

Pengorbanan orang tua
begitu besar pengorbananmu padaku..
hatimu bagaikan Cahaya Di Surga..
Aku ingin selalu bersamamu..
aku rindu dengan belaian tanganmu..

disaat kau sedang lelah kau tutupi itu semua dengan senyuman manismu..
sungguh indah namamu ayah ibu..
siang dan malam tanpa letih kau mendoakanku..
agar aku menjadi anak yang berbakti kepada orang tua..
dan menjadi anak yang sholeh..

tapi aku tak mengerti itu semua..
aku selalu meremehkan ucapannya..
aku selalu membantah pada ayah dan ibu..
sering kali aku ucapkan kata-kata kasar..

tidak bisa aku balas semua jasa-jasamu padaku..
sudah banyak pengorbanan yang kau lakukan padaku..
disetiap sujudku selalu berdoa..
semoga kelak Tuhan akan membalas semua kebaikanmu padaku..

hujan panas, siang malam tak lagi kau hiraukan..
tak lagi kau ingat itu semua..
hanya untuk menggapai cita-citamu..
untuk seorang anak yang kamu sayang

by : Riziq maskhuri.

Puisi Orang tuaku akan kujunjung tinggi namamu

Orang tuaku akan kujunjung tinggi namamu, baiklah pemirsa blog juarapuisi, puisi selanjutnya yaitu berasal dari siswi atas nama Diah permata sari, puisi ini menceritakan betapa besar jasa-jasa orang tua sehingga seorang anak haruus bisa menjunjung tinggi harkat dan martabat orang tua, baiklah langsung saja demikianlah puisi dengan tema Orang tuaku akan kujunjung tinggi namamu:

Orang tuaku akan kujunjung tinggi namamu

Orang tuaku Oh Ayah Oh Ibu..
engkaulah pelita hidupku..
begitu besar jasa-jasamu dalam merawat dan mendidikku..
aku sangat menyayangimu..

tanpamu entah jadi Apakah aku..
demi aku, kau bekerja pagi hingga sore..
hanya untukku tanpa merasa lelah..
kau ajarkan aku sedikit demi sedikit ilmu..
untuk masa depanku..

Oh Ayah Oh Ibu..
Terima kasih atas jasa Jasamu..
tanpamu entah jadi Apakah aku..
Aku sangat sayang padamu..

Oh Ayah Oh Ibu..
Terima kasih atas jasa Jasamu..
kau yang telah merawat dan mendidikku..
dari aku kecil hingga dewasa sepertimu..

aku berjanji padamu aku akan membahagiakanmu
aku akan menjunjung tinggi namamu..
dan aku berjanji tidak akan mengecewakanmu..

ketika aku bersedih kau selalu ada di sampingku..
kau yang selalu membantuku dan menghapus kesedihan ku..
aku sangat menyayangimu karena engkau lah orang tuaku

By : Diah permata sari

Puisi Sekolahku kau tempat perjuanganku

Baiklah pemirsa blog juarapuisi, puisi kali ini tentang sekolahanku, tepatnya kami beri judul Sekolahku kau tempat perjuanganku, karena di dalam arti yang terkandung pada puisi ini mengingatkan kita pada tempat yang mulia, tempat dimana kita menimba sebuah ilmu untuk menghantarkan cita-cita kita, puisi ini adalah butan atau hasil karya siswi yang masih kecil walaupun ia telah sekolah pada jenjang Madrasah Tsanawiyah. baiklah langsung saja demikianlah text puisi dengan tema Sekolahku kau tempat perjuanganku:

Sekolahku kau tempat perjuanganku

Sekolahku engkau tempat perjuanganku..
dalam mencari ilmu Setiap hari..
aku berada di ruangan kelas untuk mencari ilmu..
sungguh berat ku mencari ilmu..

tidak terhingga petir berkelap hujan turun..
angin pun sangat kencang..
aku tetap harus berangkat sekolah..
agar aku dapat ilmu yang bermanfaat

sungguh beratnya untuk mencari ilmu..
tapi aku tidak putus asa..
agar aku mendapat ilmu..
untuk membahagiakan kedua orang tuaku..

by : Musfiroh Anastusiana

Kamis, 15 September 2016

Puisi Oh sekolahanku tempatku menuntut ilmu

Puisi Oh sekolahanku tempatku menuntut ilmu, Baiklah pemirsa blog juarapuisi, puisi kali ini dengan tema sekolahanku, yang mana mengisahkan betapa besar peran sekolahan atau madrasah bagi anak-anak yang notabene butuh siraman ilmu, teman dan belajar dan langsung saja berikut adakah text puisi dengan judul Puisi Oh sekolahanku tempatku menuntut ilmu:

Oh sekolahanku tempatku menuntut ilmu

Sekolahanku.. Oh sekolahanku..
kau berikan tempat menuntut ilmu untukku..
kau sediakan bangku untukku..
kau sediakan ruangan untuk berteduhku..

kau juga telah menyediakan teman indahmu..
segala sesuatu apapun yang ku butuhkan..
telah kau sediakan..
kau membuat anak-anak mudah belajar ..
kau membuat semua anak-anak pintar..

tanpamu Duhai sekolahanku takkan bisa kami menuntut ilmu..
takkan bisa kami belajar..
dan kami tak akan bisa menjadi pintar..

Terima kasih wahai sekolahanku..
Hanya itu yang bisa ku ucapkan untukmu..

by : Siti Muthmainnah

Puisi Orang tua menjagaku sepanjang masa

Baiklah pemirsa blog juarapusi, puisi kali ini dengan judul Puisi Orang tua menjagaku sepanjang masa", masih puisi-puisi hasil karya peserta didik pada jenjang Madrasah tsanawiyah dalam acar memeriahkan hari kemerdekaan indonesia, dan langsung saja anda simak teks puisinya berikut ini:

Puisi Orang tua menjagaku sepanjang masa

Orang tuaku..
seseorang yang merawatku..
yang membesarkanku..
yang menjagaku tanpa lelah..
dan tanpa mengharapkan balasan..

ibu.. yang mengandung ku sembilan bulan di rahim nya..
ibu yang melahirkan ku menuju alam dunia ..
ibu yang merawatku hingga tumbuh dewasa..
merawatku dengan penuh kasih sayang..
mengajarkanku apa yang tidak aku tahu..

mengajarkanku membedakan antara baik dan buruk..
Antara Salah Dan benar..
dan antara bagus dan jelek..
sekarang aku mengerti..

Ibu terkadang marah bukan hanya karena aku salah..
Ibu marah karena ia sayang terhadap diriku..
ingin mengubahku menjadi yang terbaik dari yang terbaik.

ayah.. yang membanting tulang dari pagi hingga malam..
untuk memenuhi kebutuhan Ayah membanting tulang tanpa mengenal lelah..
tak mengenal panasnya matahari..
tak mengenal dinginnya angin malam..
menyekolahkanku hingga aku menjadi pandai..

Demi matahari dan sinarnya di pagi hari..
dan bulan apabila menyinari..
dan bintang yang sinarnya menembus kegelapan malam..
sungguh diriku berjanji dan bersumpah..

aku berbakti kepada kedua orang tuaku..
yang sangat menyayangiku apa adanya..
Ucapkan terima kasih untuk ayah dan ibu..
yang telah merawatku dan menjagaku sepanjang masa hidupmu..
ayah ibu is my beloved'

by : Eris Rahmatun nuriyam

Puisi Guru menuntun kami menjadi generasi berilmu

Puisi Guru menuntun kami menjadi generasi berilmu, Baiklah pemirsa kita lanjut ke puisi lainnya dengan judul yang tidak begitu berbeda pada puisi-puisi sebelumnya yaitu masih pada tema tentang guru, sehugungan puisi ini adalah hasil dari salah satu peserta lomba dalam acara 17 agustus kemarin. baiklah langsung saja demikianlah puisi tentang Guru menuntun kami menjadi generasi berilmu.

Puisi Guru menuntun kami menjadi generasi berilmu
guru Sinar pagi membelah bumi..
berjalan menentang lembaran ilmu..
bersamanya ada lautan pengetahuan..
yang akan tersiram kepada para pencari wawasan..

guru.. dalam lengah lelah beri ilmu..
engkau tetap tersenyum menahan pilu..
dalam Perih segala sakitmu..
kau berjalan menuntun kami menjadi generasi berilmu..

di pundak kami ada harapan..
ayah dan ibu ada cita-cita menggapai Indah masa depan..
dan engkau wahai guru mengangkat pundak kami..
dan meyakinkan kepada kami "Kalian pasti bisa"

by Wahid Fitrianto

Puisi Cita-cita yang luhur

Baiklah pemirsa blog juarapusi, kali ini puisi yang lumayan singkat padat dan bermakna tiada lain adalah hasil karya siswi Madrasah aliyah, pada puisi ini mengisahkan sebuah cita-cita, pentingnya sebuah cita-cita untuk masa depan bagi generasi muda, dan untuk lebih lengkapnya berikut adalah puisi dengan judul "Cita-cita yang luhur:

Cita-cita yang luhur

Cita-cita.. ilmu yang dimiliki yang terombang-ambing dalam pembelajaran..
banyak hal rintangan dalam mencari ilmu..
sebuah sukses bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata..
tetapi wujudkanlah keikhlasan melalui perencanaan yang matang..
keyakinan, kerja keras, keuletan dan niat yang baik..

berusahalah dan giatlah dalam belajar agar tercapai cita-cita yang luhur..
Demikianlah sekilas tentang puisi cita-cita yang lumayan singkat dan padat, namun tanpa meninggalkan pesan yang mantab untuk semangat menggapai sebuah cita-cita.
by: Nurjanah MA Miftahussalam

Puisi Orang tua sungguh berjasa

Baiklah pemirsa blog juarapuisi, jika anda sering membaca puisi serta memahaminya maka anda akan dapat mengarang sebuah ungkapan-ungkapan yang pantas untuk di ungkapkan sehingga menghasilkan sebuah ungkapan yang yang penuh arti, dan jika anda sering mengarang maka anda akan cepat dan mudah untuk membuat sebuah karya fenomenal seperti cerpen atau puisi. baiklah langsung saja berikut adalah puisi dengan judul "Orang tua sungguh berjasa"

Orang tua sungguh berjasa
Oh Ibu.. Kaulah yang telah mengandung ku selama 9 bulan..
kau merawatku dengan sangat baik dan berhati-hati..
setelah 9 bulan aku di kandunganmu olehmu ibu..
aku keluar dari rahim ibu..

dengan susah payah kamu korbankan untuk mengeluarkanku..
dari rahimmu ibu..
sedangkan Ayah membanting tulang yang berangkat pagi pulang malam..
untuk mencari nafkah..
sehingga aku bisa bersekolah..

oh ayah dan ibu.. kamu sungguh berjasa di hatiku..
bagiku kaulah adalah bulan yang mampu menerangi hatiku..
Terima kasih ayah dan ibu..

by : Ahmad Sahroni

Puisi dengan judul "Oh ayah oh ibu"

Salah satu puisi yang di ciptakan serta di tulis oleh salah satu siswa Madrasah tsanawiyah ini mengisahkan tentang sosok ayah dan ibu yang begitu besar untuk di andalkan sebagai penjaganya, untuk lebih lengkapnya langsung saja demikianlah puisi yang berjudul "Oh atah oh ibu".

Oh Ibu.. bila pintu Surgamu telah tertutup..
pintu manakah yang akan kau buka untukku lagi..
Oh ayah oh abah.. Bila Kau Tiada..
Apakah aku akan mendapatkan pengganti yang asli seperti ayah tidak..

Oh Ayah Oh ummah.. jika kau Tiada di bumi ini lagi..
apakah aku akan mendapatkan pengganti yang asli tidak..
Oh ibu oh ummah.. bila Pintu Taubat ku telah tertutup..
pintu manakah yang akan Kau buka untukku..

oh ayah oh ibu.. Aku menyesali perbuatanku bila kau telah tiada..
oh ayah oh ibu Terimalah doaku walau hanya sedikit untukmu..
Rrobbana atina fiddunya hasanah..
wa fil ahiroti hasanah..
wa qina 'adza bannar..
ya Ibu ya ayah anak adalah bagaikan tiket orang tua masuk surga..
amin amin ya robbal alamin

by : rohim syaifullah.

Puisi (Sekolahanku)

Baiklah pemirsa blog juarapuisi, disini akan saya bagikan lagi puisi dengan tema "Sekolahanku" yaitu karya cipta puisi dari salah satu siswa Mts, dan nantinya anda akan tahu seperti apa pemikirannya tentang sekolahan yang selama ini ia tempati, baiklah langsung saja demikianlah puisi singkat dengan judul "Sekolahanku".

Sekolahanku

Sekolahan.. Kau adalah tempat menimba ilmu..
menguji mental dan keikhlasanku..
ilmu yang bermanfaat yang dicari..
agar mendapat ridho Ilahi..

mencari ilmu yang bisa diamalkan..
agar menjadi manusia yang pandai dan berakal..
orang tua mencari nafkah untuk biaya aku sekolah..
Aku akan merawatmu agar kau indah dan terjaga selalu..

By: Rosida Imelda.

Puisi Rintihan hati seorang anak

Rintihan hati seorang anak, Baiklah pemirsa blog juarapuisi judul puisi kali ini adalah Puisi Rintihan hati seorang anak, tiada lain adalah rintihan hati dari seorang sisiwa Madrasah Aliyah Miftahussalam dan langsung saja berikut adalah bunyi puisi tersebut:

Rintihan hati seorang anak


"Ayah.. ibu.. tetesan air keringat mu..
adalah sebuah tanda sayangmu padaku..
kau rela susah payah mencari uang..
hanya untuk kesuksesan anakmu..

Ayah.. tak henti-hentinya kau berjalan..
kesana kesini hanya untuk anak-anakmu..
tak tahukah hujan telah memukuli mu..
tapi kau tetap Sabar menghadapinya..

ibu kau adalah motivator dalam kehidupanku..
tak henti-hentinya kau berikan beribu kata emas..
hanya untuk anak-anakmu..

Maafkanlah anak-anakmu ini..
yang selalu membuat kesabaranmu hilang..
selalu membuat hatimu terluka..
dan selalu membuatmu kecewa..
ayah.. ibu.. Doakanlah anakmu ini agar kelak dia bisa menjadi anak yang sholehah..
Terima Kasih Ayah Ibu.."

By: Euis Kartika.

Minggu, 11 September 2016

Puisi untuk Guru di daerah pedalaman

Baiklah pemirsa blog juara puisi, kali ini admin juga mencoba membuat puisi tentang Guru di daerah pedalaman dengan harapan agar mereka tambah semangat untuk ikut serta membangun negeri kita tercinta Indonesia, siapa tahu puisiku juga bisa jadi juara. Baiklah langsung saja demikianlah puisinya:

Guru di daerah pedalaman

Tatkala mentari mulai menyengat..
kau ayunkan kaki melewati jalan terjal..
berliku nan jauh tanpa patah semangat..
menuntun jiwa yang penuh ayal..

berangkat pagi pulang petang..
habiskan waktu untuk sesama..
meluapkan rasa kasih dan sayang..
kepada mereka yang penuh asa..

keadaan tanpa di pikirkan..
hanya untuk generasi selanjutnya..
Ikut serta membangun indonesi melalui pendidikan..
Oh.. guru.. di daerah pedalaman..

Bangunlah jiwa jiwa mereka
Untuk mengetahui arti hidup sebenarnya..
Hidup sekali harus mulia..
Dengan bekal ilmu iman dan taqwa..

By : admin

Jumat, 02 September 2016

Puisi Sekolahku Pandangan Masa depan

Puisi Sekolahku pandangan masa depan, karya salah satu siswi Ma Miftahussalam megang sakti dalam ikut serta lomba puisi acara hari kemerdekaan. Dan berikut bunyi puisi tentang sekolahku pandangan masa depan.

Sekolah yang dilingkupi oleh pondok pesantren..
mempunyai ciri khas sendiri..
dipandang masyarakat begitu berwibawa..
memuat ajaran ajaran berbau Islami..

Setiap satu minggu sekali..
selalu terdengar lantunan Surat Yasin..
yang dapat menambah pahala kami..
sehingga dapat mewarnai hati..

Oh sekolahku..
engkaulah penyejuk dalam hatiku.. pandangan untuk masa depanku..
agar terwujudnya cita-citaku
untuk membahagiakan orang tuaku..

Aku akan selalu rindu kepadamu..
Ma miftahussalam

By: Nur Yogi Widi astuti, Ma miftahussalam.

Puisi orang tuaku pelita hidup

Puisi yang berjudul orang tuaku Pelita hidup, sebuah karya seni tulis puisi dan cerpen dalam memeriahkan 17 Agustus 2016 yaitu hari kemerdekaan Indonesia salah satu siswa Ma miftahussalam membuat sebuah puisi yang berjudul orang tuaku Pelita hidup yaitu sebagai berikut :

Ayah ibu engkau pelita hidupku..
ayah ibu engkau yang menyayangi ku..
tiada henti tuntunan suci yang mengalir pada diriku..
yang kau berikan ayah ibu..

saat aku di kandunganmu ibu.. kau membawaku 9 bulan 10 hari..
dimana kau pergi Ibu tak pernah kau lengah hanya senyum dan semangat yang berada pada dirimu.. untuk menantiku..

kala pagi hari tiba.. matahari mulai terbit ayah kau sudah mengenal menelateni pekerjaanmu..
tiada rasa lengah gundah..
walau butiran air hujan yang membasahi tubuhmu..
dan terik matahari yang menyengat pada kulitmu..

sampailah sore hari kau pulang..
Hanyalah senyummu manis yang terurai pada bibirmu..

saat aku keluar dari rahim seorang ibu.. hanya nyawa taruhanmu..
butir demi butir yang menetes dari matamu..
yaitu rasa senang seorang ayah dan ibu..
untuk menantikan ku telah di dunia..

by :Wina Kamelia, Ma miftahussalam

Puisi berjudul Orang tuaku

Puisi berjudul orang tuaku, yang mengisahkan betapa besar jasa-jasa orang tua kepada anaknya terlebih ibu. sebuah karya tulis puisi dari siswa MTS miftahussalam megang sakti Dalam rangka lomba karya tulis puisi dan pantun untuk memeriahkan 17 Agustus 2016 yaitu hari kemerdekaan Indonesia. Dan berikut bunyi puisi tersebut:

Orang tuaku Aku sangat bangga kepadamu..
Karena engkau lah aku bisa seperti ini..
Karena didikan dan bimbinganmu aku bisa seperti ini..
Kau ajarkan aku bisa mengenal mana yang baik dan mana yang buruk buat aku..

Aku terlahir didunia ini tidak tahu apa-apa..
Dan karenamu Aku bisa mengetahuinya semua..
Berkat ajaranmu semua aku bisa mengerti..
Dan semoga kau tetap sabar untuk mengajari anak-anakmu ini..

Wahai ibu dan ayah maafkan aku karena aku selalu merepotkanmu dan selalu membantah mu..
Tidak sepantasnya aku bersikap seperti itu padamu..
Namun kau selalu sabar menghadapi anakmu ini..

Aku tidak mungkin bisa membalas semua jasa-jasamu..
Terima Kasih Ayah Ibu..

By: Nurul Saadah MTS miftahussalam megang sakti

Minggu, 21 Agustus 2016

Puisi tentang Jasa Ayah yang mengharukan

Puisi tentang Jasa Ayah yang mengharukan, di lain kesempatan ada sebuah puisi hasil karya siswi yang cukup mengharukan, karena sepertinya ia membuat karya cipta puisi tersebut berangkat dari sebuah realita yang ia alami, yaitu tentang jasa ayah, dan berikut adalah hasil karya cipta puisi tersebut:

Puisi tentang Ayah yang mengharukan

Ayah
Ayah.. ayah.. ayah.. oh ayah..
perjuanganmu sungguh lah besar dalam kehidupanku..
kau bekerja pagi siang dan malam..
tak pernah ku mendengar keluhan darimu..

Ayah..
kau banting tulang hanya untuk diriku..
walau berat beban yang harus kau tempuh..
semangat yang tak pernah Luluh ..
hanya untuk diriku anak yang sering membantah perkataan darimu.
padahal setiap perkataan darimu hanyalah yang terbaik untukku..

Ayah..
Maafkanlah diriku..
anakmu yang sangat berdosa..
Mengapa semua ini baru terasa ketika aku berada di pondok pesantren..
sungguh bodoh nya diriku..
Aku menyesal Ayah..
sungguh menyesal..

semoga aku bisa merubah diriku
menjadi anak yang berbakti kepada dirimu..
dan selalu sayang kepadamu..
Terima Kasih Ayah..
atas semua Jasamu yang tak pernah usai..
dan jasa yang takkan mungkin terbalas..

by: Wiga Zulfikarina kelas X Ma miftahussalam  Megang sakti

Puisi tentang Orang tua pahlawan terhebat

Puisi tentang Orang tua pahlawan terhebat, dari sekian siswa-siswi Ma Miftahussalam megang sakti, tampil juga siswa atas nama devani, yang membuat karya cipta puisi tentang Orang tua pahlawan terhebat, dan berikut adalah hasil karya cipta puisi miliknya:

Puisi tentang Orang tua

Orang tua
Orang tuaku..
kaulah pahlawan terhebatku..
kau menjagaku dengan penuh rasa cinta..
kau merawatku tanpa ada rasa pamrih..

orang tuaku..
Kau bagaikan cahaya matahari..
yang menerangi hidupku..
Kau rela mengorbankan nyawamu..
hanya untuk kebahagiaan anakmu.

ayah.. ibu..
jasa dan pengorbananmu takkan pernah hilang..
hingga di akhir hayatku..

orang tuaku..
Terima kasih atas semua pengorbananmu..

By : Devani R, kelas XII Ma Miftahussalam megang sakti

Puisi tentang Sekolahku tempat paling indah

Puisi tentang Sekolahku tempat paling indah, masih karya puisi dari siswa-siswi MA Miftahussalam Megang sakti dalam merayakan hari kemerdekaan Indonesia, dan kali ini Puisi tentang Sekolahku tempat terindah untuk belajar. dan inilah hasil karyanya:

Puisi tentang Sekolahku tempat terindah

Sekolahku..
Kau tempatku menuntut ilmu..
Aku belajar dengan sungguh-sungguh..
Tanpa lelah ku mengejarmu..

Setiap hari berangkat sekolah..
Menuntut ilmu setinggi mungkin..
Untuk bekalku kelak..
Dalam menghadapi masa depan..

Setiap jam berputar
Setiap hari pun berlalu..
setiap tahun berganti..
tanpa lelah ku belajar..
 
waktu sekolah..
adalah tempat yang paling indah..
di saat kami bermain dan belajar..
menuntut ilmu bersama-sama..

sekolah..
kau kebanggaan kami..
Dimana kita bisa meraih cita-cita..

by :Saidah acara kelas XII MA Miftahussalam megang sakti

Pusi tentang Jasa-jasa Ibu

Berikut adalah juga hasil karya siswa dari jenjang SMA yaitu MA Miftahussalam megang sakti, saat ia mengikuti perlombaan cipta karya puisi dan cerpen dalam meramaikan acara hari kemerdekaan Indonesia yang ke 71 tahun 2016 . dan berikut hasil karyanya:

Puisi Ibu

Ibu..
Dengan tulus kau menyayangiku..
dengan rela kau mengorbankan nyawamu..
perjuangan yang kau berikan untukku..
tak bisa ku balas dengan sesuatu..

Ketika Kau Tiada disampingku..
rasa resah dalam hidupku..
rasa gelisah dalam diriku..
aku tak bisa hidup tanpamu..

ku tak bisa membalas Jasamu..
hanya ucapan terimakasih dibibirku..
yang takkan terhenti sepanjang waktu..
aku sangat menyayangi dirimu..
peluklah aku dengan tanganmu..
karena aku takut kehilanganmu..

By : miswati kelas 10 MA Miftahussalam Megang sakti

Cerpen Sekolahku SDN 5 Megang sakti

Cerpen tentang Sekolahku, Ada salah satu siswa yang mengikuti perlombaan puisi dan cerpen dalam memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 71 kemarin dari jenjang Sd, yaitu siswa asal sekolah SDN 5 Megang sakti, dan tema cerpen yang di ambil adalah tentang Sekolahku, yaitu menceritakan tentang keadaan sekolah yang selama ini ia tempati. dan berikut hasil cipta karya Cerpen yang ia tulis menggunakan bahasanya sendiri:

Cerpen Sekolahku

Sekolahanku
Pada hari ini aku adalah murid baru di sekolah SD Negeri 5 Megang Sakti, sekolahku sangat luas dan banyak sekali guru-guru dan gedung sekolah. di sekolahku udaranya sejuk di sana setiap harinya ada pemain bola voli yang sedang berlatih di lapangan voli. di sana para guru guru sangat baik sekali. di waktu kami bersama guru-guru kami diajak oleh salah satu guru kami untuk berjalan-jalan di sekitar sekolah sambil mengenal kakak kelas kami. Dan inilah sekolahku yang sangat ramai. Selamat datang di SD Negeri 5 Megang Sakti.

By: Pini setiawati

Sabtu, 20 Agustus 2016

Puisi tentang Cita-cita karya anak SDN 5 Megang sakti

Dalam memeriahkan acara 17 agustus 2016 yaitu hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai rasa patriotisme terhadap Negara tercinta Indonesia, kami mengadakan perlombaan Karya tulis puisi dan cerpen yang ide dan tulisan dibuat sendiri tanpa mengambil hasil penelusuran Google. Dan berikut adalah salah satu karya cipta puisi dari peserta kelas VI SDN 5 Megangvsakti kec. Megang sakti Kab. Musirawas.

Puisi tentang Cita-cita

"Cita-cita"
"cita-cita adalah suatu kegembiraan semua orang...
semua orang mempunyai cita-cita yang istimewa
seperti orang cita-citanya menjadi seorang guru..."

"guru adalah orang tua kita yang kedua...
puja dan puji syukur kami Padamu...
Ia adalah yang mengajar kami untuk menggapai cita-cita...
untuk itu kami bersyukur padaMu..."

"wahai guru-guru kami yang mulia...
Kami ingin bercita-cita sepertimu...
hidup dengan cita-cita menjadi lebih mudah...
cita-cita adalah suatu kegembiraan yang kita pilih...
Aku Ingin menggapai cita-citaku..."

Megang Sakti 17 Agustus 2016
Pini Setiawati kelas VI SDN 5 Megang sakti.