Kadang-kadang aku membaca, kadang-kadang aku menulis
Kadang-kadang aku juga nganu
Ketika aku mengenangmu, aku ingin menjelma menjadi penyair ulung. Mengeja namamu didepan kucing, ayam, sapi, kambing, merpati, bahkan Singa. Aku ingin mereka tahu, bahwa aku padamu
Ketika aku membayangkanmu, aku ingin menjelma menjadi pelukis. Kan kulukis wajahmu dipinggir jalanan yang sibuk. Kan kutunjukkan kepada mobil, motor, truk, sepeda, becak, dan dokar bahwa aku masih padamu
Ketika aku didepan senja, aku ingin mengatakan kepadanya bahwa ada yang tidak tenggelam ketika ia datang. Rasaku padamu. Aku bukanlah penghafal jalan yang baik. Untuk jalan yang setiap hari kulalui, aku sering tersesat entah kemana. Aku bisa menjadi pengingat yang baik hanya bila didekatmu
Jika diminta menyebutkan satu prinsip dalam mencintaimu, maka kedua mataku lah yang bertanggung jawab atas jawabannya. by : Kana Al anna
Kadang-kadang aku juga nganu
Ketika aku mengenangmu, aku ingin menjelma menjadi penyair ulung. Mengeja namamu didepan kucing, ayam, sapi, kambing, merpati, bahkan Singa. Aku ingin mereka tahu, bahwa aku padamu
Ketika aku membayangkanmu, aku ingin menjelma menjadi pelukis. Kan kulukis wajahmu dipinggir jalanan yang sibuk. Kan kutunjukkan kepada mobil, motor, truk, sepeda, becak, dan dokar bahwa aku masih padamu
Ketika aku didepan senja, aku ingin mengatakan kepadanya bahwa ada yang tidak tenggelam ketika ia datang. Rasaku padamu. Aku bukanlah penghafal jalan yang baik. Untuk jalan yang setiap hari kulalui, aku sering tersesat entah kemana. Aku bisa menjadi pengingat yang baik hanya bila didekatmu
Jika diminta menyebutkan satu prinsip dalam mencintaimu, maka kedua mataku lah yang bertanggung jawab atas jawabannya. by : Kana Al anna